WASPADALAH,MARI JADIKAN PELAJARAN DAN JAGA ANAK PEREMPUAN KITA DARI HAL SEPERTI INI !! INILAH Kronologi Kasus Kematian Yuyun di Tangan 14 ABG Bengkulu

05.40


Masalah pemerkosaan serta pembunuhan pada Yuyun (14), warga Desa Kasie Kasubun, Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu selalu disorot publik. Tetapi, urutan peristiwa memilukan itu belum diuraikan dengan cara gamblang.

LSM Sinar Wanita WCC Bengkulu sebagai pemantau masalah itu memaparkan urutan peristiwa yang menerpa bocah berumur 14 th. itu. Menurut Koordinator Divisi Service Wanita WCC Desi Wahyuni, Yuyun pada hari peristiwa, Sabtu, 2 April 2016, pulang sekolah sekitaran jam 13. 30 WIB.

Ia pulang dengan membawa alas meja serta bendera merah putih untuk dicuci sebagai persiapan upacara bendera Senin. Jarak pada sekolah ke tempat tinggal korban sejauh 1, 5 km. melalui kebun karet punya warga.

Waktu jalan, ia berpapasan dengan 14 pelaku atas nama Dedi Indra Muda (19), Tomi Wijaya (19), DA (17), Suket (19), Bobi (20), Faisal Edo (19), Zainal (23), Febriansyah Syahputra (18), Sulaiman (18), AI (18), EK (16) serta SU (16).

BACA JUGA
Keluarga Yuyun Korban Pemerkosaan Trauma Berat
Keren, 100 Merk Bandung Ekspansi ke Malaysia
Ini Urutan Pembunuhan Feby di Universitas UGM Yogyakarta

Dua nama paling akhir yaitu kakak kelas korban. Satu diantaranya bernama EK telah keluar serta tak bersekolah lagi di SMP Negeri 5 Padang Ulak Tanding, sedang dua nama lain, yakni BE serta CH, masihlah diburu polisi.

Beberapa pelaku yang lihat Yuyun segera mencegat serta menyekap Yuyun. Kepala Yuyun dipukuli kayu, kaki serta tangannya diikat, leher dicekik, lalu dicabuli dengan cara bergiliran.

 " Bahkan juga ada pelaku yang mengulang perbuatan sampai 2 serta 3 kali, " tutur Desi, di Bengkulu (4/5/2016).

Beberapa pelaku lantas mengikat serta membuang tubuh korban ke jurang sedalam 5 mtr. serta menutupinya dengan dedaunan dalam keadaan telanjang. Hasil visum mengatakan Yuyun telah wafat waktu pemerkosaan berjalan.

Pada Minggu, 3 April, ke-2 orang-tua korban pulang dari ladang serta segera berhimpun dengan warga lakukan pencarian. Sampai malam hari, korban belum diketemukan. Malam itu juga, keluarga bersama warga mengadakan yasinan dirumah orang-tua siswi kelas VIII itu.

Pada Senin, 4 April, jam 13. 00 WIB, mayat korban diketemukan pertama kalinya oleh DA (45) dalam kodisi telanjang, tertutup daun pakis. Posisi tubuh menelungkup serta tangan terikat tali dari atas sampai ke bawah paha. Waktu diketemukan, ada lebam sisa pukulan pada muka serta sinyal kekerasan pada kemaluan korban.

Usia Pelaku Diragukan

Pada Jumat, 8 April, polisi mengadakan operasi penangkapan serta mengamankan lakukan operasi penangkapan, serta mengamankan Dedi Indra Muda, Tomi Wijaya serta DA. Esok harinya, polisi menangkap sembilan pelaku lain, termasuk juga dua kakak kelas sekalian tetangga korban.

Tanggal 19 April, Polres Rejang Lebong mengadakan rekonstruksi pemerkosaan sekalian pembunuhan. Sejumlah 65 adegan rekonstruksi dikerjakan dengan mendatangkan beberapa pelaku serta peraga pengganti korban Yuyun.

 " Kondisi psikologis ke-2 orangtua serta saudara kembar korban begitu tertekan serta alami trauma berat. Masyarakat sekitar terus berdatangan serta memberi support, " tutur Desi Wahyuni.

Di sisi lain, Cahaya Perempuan WCC Bengkulu memohon aparat untuk mengidentifikasi lagi serta memastikan beberapa terdakwa yang sekarang ini tengah menjalankan sistem persidangan berkaitan usia terdakwa. Menurut Desi, sebagian dari tujuh terdakwa yang menjalani system peradilan anak itu dicurigai telah dewasa.

 " Wajah mereka tak meyakinkan sebagai anak-anak. Pastikan lagi, jangan pernah hukum diperalat, " ucap Desi.

Desi juga menyampaikan, tuntutan 10 th. penjara yang di sampaikan Jaksa Penuntut Umum di Persidangan Pengadilan Negeri Curup Rejang Lebong begitu tak dapat di terima keluarga. Keluarga mengharapkan para terdakwa itu dihukum seumur hidup atau diberikan hukuman mati.

 " Saya coba terangkan ke keluarga Yuyun kalau system hukum kita memanglah mengatur demikian, dan mereka berusaha untuk menerima itu, " ucap Desi.
Previous
Next Post »
0 Komentar

video